Transformasi digital masih mendapat banyak pertentangan dari beberapa organisasi dan perusahaan yang masih menerapkan proses kerja manual. Penolakan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pemahaman dari sumber daya yang dimiliki, adanya biaya anggaran tambahan, dan pengadaan pelatihan terkait migrasi ke sistem yang baru.
Menurut Forrester, sebelum pandemik ditetapkan, baru sekitar 15% perusahaan global yang dinobatkan sebagai “Digital Savvy.”
Setelah pandemik COVID-19 terjadi, banyak hal yang telah berubah. Salah satunya adalah proses bisnis. Forrester memperkirakan bahwa semua perusahaan akan berinvestasi besar-besaran di bidang teknologi. Melalui surveynya, prioritas utama perusahaan akan lebih banyak berkonsentrasi pada solusi keamanan, risk management, network, cloud, dan mobilitas.
Melalui transformasi digital, perusahaan akan jauh lebih mampu untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan, produktivitas, dan proses kerja yang lebih baik dari sebelumnya.
Selain itu, transformasi digital juga dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, seperti proses automasi dan peningkatan kualitas tentang kendali mutu, serta sangat berharga untuk meningkatkan fungsi risk management.
Digital risk management mengacu pada proses digital, yang mana untuk meningkatkan evaluasi dan monitioring risiko, seperti cybersecurity risk, third-party risk, operational risk, dan berbagai jenis risiko lainnya yang dapat memengaruhi proses keuangan, operasional, bahkan menyangkut reputasi perusahaan.
Perusahaan harus mulai sadar untuk menerapkan solusi digital risk management yang berhubungan dengan proses kerja, keputusan, digitized monitoring, dan early warning systems digital secara automasi. Proses kerja baru ini dapat memberikan analisis mendalam untuk membantu perusahaan dalam monitoring status compliance, serta membantu mengurangi tingkat ancaman berbagai risiko di masa depan.
Banyak perusahaan, khususnya di Indonesia, yang saat ini masih belum memperbaiki sistem risk management-nya. Banyak dari mereka yang masih mengandalkan proses kerja manual untuk melakukan risk monitoring dan compliance berdasarkan standar peraturan yang berlaku.
Menggunakan proses kerja tradisional akan menghasilkan sistem kerja yang lambat, dampaknya bisa saja terjadi pada indikasi human error antar tim dan divisi. Selain itu, proses kerja manual juga akan mengakibatkan adanya ancaman malware pada sistem keamanan yang tidak terdeteksi secara real-time dan tingkat akurasinya tidak terlalu baik. Penerapan manual akan menghasilkan berbagai hal buruk setiap saat, dan ke depannya akan menyebabkan adanya kerusakan besar pada efisiensi operasional dan reputasi perusahaan.
Dengan melakukan transformasi digital pada sistem risk management, secara perlahan perusahaan dapat menghilangkan silo, serta memastikan bahwa tim dari setiap divisi benar-benar dapat berkomunikasi dan kolaborasi satu sama lain. Solusi digital risk management yang tepat akan memberikan kondisi dan situasi yang jelas terhadap ancaman yang terjadi, bahkan sampai perbaikan yang mungkin diperlukan.
Jika perusahaan masih menerapkan proses kerja manual, tim manajemen akan turun langsung ke lokasi untuk melakukan monitoring. Proses ini akan memakan waktu, tenaga, dan biaya. Proses kerja yang sudah menerapkan proses digital dapat mengandalkan pelaporan diri dan notifikasi secara automasi, hal ini sudah pasti akan meningkatkan produktivitas bagi perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan satu atau beberapa software untuk mengelola dan mengurangi tingkat risiko mereka. Terdapat lima indikator keberhasilan suatu perusahaan saat menerapkan proses kerja digital untuk menjadi solusi dalam mengelola risiko, antara lain :
Penilaian Risiko Secara Automasi
Sistem digital risk management harus menyediakan penilaian indikasi risiko secara automasi dan berkelanjutan, tujuannya untuk dapat melakukan deteksi dini pada perusahaan berdasarkan indikator risiko yang ada.
Misalnya, seperti jadwal maintenance dan software patching, jika nilai indikasi melebihi ambang batas yang ditetapkan, hal ini dapat dianggap sebagai risiko operasional dan sistem akan mengirimkan sinyal peringatan dini kepada pengelola terkait.
Memprioritaskan Risiko
Salah satu hal yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah sebuah solusi yang mampu menilai tingkat indikator setiap risiko yang berdampak besar bagi perusahaan, serta memprioritaskan rencana mitigasi sesuai dengan risiko yang terjadi.
Real-time Risk Reporting
Solusi digital juga harus terintegrasi dengan data real-time yang mencakup, seperti pemberitahuan sistem, credit risk reports, dan risk-specific data points.
Integration Across 3LoD
Three lines of defense (3LoD) mencakup pengendalian operasional (1LoD), risk management and compliance (2LoD), dan risk assurance (3LoD). Di banyak perusahaan, ketiga jalur tersebut beroperasi secara independen. Hal ini dapat menyebabkan proses kerja yang berulang, bahkan kesalahpahaman antar jalur.
Solusi digital risk management yang terintegrasi akan menyatukan fungsi 3LoD menjadi satu tim terpadu. Solusi ini akan memastikan bahwa ketiga lini memiliki akses ke data yang sama, dan semua metrik dievaluasi berdasarkan kriteria penilaian yang sama.
Mudah Digunakan Oleh Semua Pengguna
Solusi digital risk management di dalam fungsi 3LoD harus mudah digunakan untuk semua pengguna, bukan hanya staff teknis khusus, melainkan junior staff juga harus dapat dengan mudah menggunakannya. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengaktifkan lingkungan kolaborasi yang lebih baik.
Di era perkembangan teknologi saat ini, berbagai ancaman seperti cybersecurity semakin meningkat setiap harinya. Salah satu solusi terbaik untuk meminimalisirnya adalah dengan cara menerapkan digital risk management.
Dalam beberapa tahun terakhir AMT IT Solutions melihat perkembangana kebutuhan pelanggan pada solusi risk management. AMT IT Solutions bersama Galvanize, berkomitmen untuk mempersiapkan dengan baik solusi digital risk management. Dengan memanfaatkan produk HighBond kami mencoba semaksimal mungkin untuk menjaga perusahaan Anda agar terlindungi dari ancaman apa pun.
Contact us