Pendidikan di seluruh dunia termasuk Indonesia sejak tahun 2000 atau pada abad ke-21 mulai banyak diskusi soal “new normal”. Ini artinya perubahan diperlukan dalam dunia pendidikan bahwa ke depan dunia akan berbeda dan akselerasi perkembangan tekonologi komunikasi dan informasi sangatlah cepat,” Kata Iwan Syahril, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS).
Melalui perkembangan teknologi yang sangat cepat, sistem pendidikan di Indonesia sudah harus bertransformasi untuk dapat menerapkan teknologi masa kini. Sistem pendidikan kita membutuhkan software yang dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas harian, seperti kehadiran siswa, penjadwalan rapat, pengiriman surat, penilaian tugas, manajemen keuangan, dan lain sebagainya.
Menurut Iwan sendiri, dengan adanya pandemi Covid-19 ini memberikan pembelajaran tersendiri, yaitu mendorong pendidikan kita untuk mempercepat inovasi dengan menerapkan teknologi baru dalam dunia pendidikan.
Berbagai solusi harus cepat ditemukan, agar dunia pendidikan kita tidak jauh tertinggal. Solusi yang harus diterapkan dalam lembaga pendidikan adalah sistem automasi yang dapat membantu mengerjakan tugas harian, salah satunya dengan menggunakan teknologi Robotic Process Automation (RPA).
Teknologi ini akan membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di dalam lembaga pendidikan, hasil yang diharapkan adalah proses belajar mengajar yang lebih praktis bagi para tenaga pendidik dan murid.
Hal ini sudah diterapkan oleh berbagai lembaga pendidikan modern di seluruh dunia, yang mana mereka telah memainkan teknologi RPA sebagai peran penting dalam melakukan proses kerja automasi. Dalam menerapkan teknologi ini, para tenaga pendidik diharapkan tidak perlu lagi memikirkan banyaknya tugas harian yang repetitif, sehingga mereka akan lebih terampil dalam mengerjakan tugas penting lainnya.