Virus komputer sudah ada sejak lama dan hampir seluruhnya sudah menyebar di internet dan pendahulunya seperti arpanet. Perlu diketahui bahwa sebagian besar virus diciptakan untuk mencuri informasi pengguna maupun mengganggu atau merusak sistem.
Virus pertama di dunia, yang disebut “creeper worm” merupakan hasil eksperimen ilmuwan yang dirilis pada tahun 1971. Creeper worm akan memenuhi hard drive yang menyebabkan komputer tidak dapat beroperasi lagi. Creeper worm sendiri merupakan virus yang diciptakan oleh BBN technologies di AS.
Sementara itu, virus komputer yang pertama kali menginfeksi MS-DOS adalah “Brain” yang dirilis pada tahun 1986. Virus ini akan menyerang sistem boot pada floppy disk yang membuat komputer tidak bisa melakukan booting. Virus ini diciptakan oleh dua bersaudara dari Pakistan dengan tujuan awal sebagai copy protection.
Selanjutnya, ada “The Morris” yang merupakan virus komputer pertama yang menyebar secara liar pada tahun 1988. Diciptakan oleh Robert Morris, seorang mahasiswa lulusan Cornell University yang ingin menggunakannya untuk menentukan ukuran internet. Sayangnya, terjadi kesalahan pemrograman sehingga The Morris menyebar begitu cepat dan mulai menyerang sistem operasi komputer. Diketahui, virus ini berhasil menginfeksi 15.000 komputer hanya dalam jangka waktu 15 jam.
Sejak saat itu, mulai banyak virus bermunculan yang menyebabkan tren virus komputer meningkat setiap tahunnya.
Di tahun 1991, virus “Michaelangelo” pertama kali ditemukan di Australia Sama seperti “Brain” virus ini mencegah komputer melakukan booting. Menurut laporan, sebanyak 20.000 komputer terinfeksi virus ini.
Di tahun 1998, virus “CIH” dirilis. Virus ini sukses menginfeksi 60 juta komputer dan menyebabkan kerusakan signifikan dengan cara menimpa file sistem penting. Sebagai informasi, virus ini diciptakan oleh seorang pelajar Taiwan.
Selanjutnya di tahun 1999 virus bernama “Melissa” dirilis. Virus ini menyebar via email dan secara otomatis akan menyebar ke 50 orang pertama di Outlook address book. Virus ini tidak membahayakan komputer, namun menyebabkan server email macet karena begitu banyaknya email traffic.
Tahun 2000 merupakan tahunnya virus “iloveyou”. Mirip “Melissa” virus ini bisa mengirim dirinya sendiri ke seluruh kontak. Virus ini diketahui berasal dari Filipina dan telah menginfeksi lebih dari 50 juta komputer selama kurang dari 10 hari. Saat itu, banyak perusahaan yang memilih untuk mematikan server email mereka guna menghentikan penyebaran virus ini.
Selepas tahun 2000, begitu banyak virus baru bermunculan yang menggemparkan dunia sehingga sulit menentukan virus mana yang paling terkenal. “Anna Kournikova”, Code Red, Nimba, Beast, SQL Slammer, Blaster, Sobig, Sober, MyDoom, Netsky, Zeus, Conficker, Stuxnet, CryptoLocker, Locky, Mirai dan WannaCry adalah sedikit contoh virus baru yang muncul.
Di tahun 2013, muncul bentuk baru ransomware dalam wujud virus CryptoLocker. Sejak saat itu, bermunculan banyak virus ini dengan versi yang lebih baru seperti Locky dan WannaCry serta Petya. CryptoLocker sendiri sukses menginfeksi setengah juta komputer. Uniknya, sejumlah kloningan virus ini, seperti TorrentLocker atau CryptoWall sengaja dirancang untuk menyerang komputer yang ada di Australia.
Di tahun ini, dunia kembali digemparkan virus komputer yang dapat menyebar dengan sangat cepat: WannaCry dan NotPetya. Kedua virus ini memanfaatkan security hole dalam protokol yang digunakan Windows untuk mengakses file melalui jaringan (SMB).
Security hole bernama EternalBlue ini dipublikasikan oleh kelompok hacker bernama “Shadow Brokers” yang mencurinya dari US National Security Agency (NSA).
Meskipun pihak Microsoft pada bulan Maret 2017 lalu sudah merilis patch guna menghalau virus ini, pada kenyataannya sejumlah sistem di seluruh dunia yang tidak di support Microsoft belum atau melakukan update, masih bisa disusupi WannaCry melalui phishing email attack.
Diketahui, WannaCry berhasil menginfeksi 200.000 komputer di 150 negara sebelum ditemukannya “Kill switch” yang sukses menghentikan penyebarannya.
Mirip dengan WannaCry, belum lama ini virus komputer NotPetya juga mengeksploitasi security hole yang sama. Bedanya, NotPetya tidak menyebar melalui email sehingga ada batasannya. Awalnya, NotPetya disangka sebagai versi terbaru dari Petya. Namun faktanya, NotPetya merupakan versi terbaru program akuntansi pajak Ukraina yang bernama MeDoc. Dari situ, virus ini menyebar melalui jaringan internal perusahaan multinasional yang berkantor di Ukraina.
Jika sudah terinfeksi, NotPetya akan mengenkripsi seluruh file yang ada di komputer dan di hard drive, dampaknya komputer jadi tidak bisa melakukan booting.
Dikarenakan begitu banyak virus baru yang bermunculan, diciptakanlah berbagai teknologi canggih yang bisa memerangi penyebaran virus komputer.
Penting untuk diketahui bahwa sebagian besar tipe virus tidak mampu dideteksi oleh teknologi anti virus biasa. Oleh karena itu, user utamanya pelaku bisnis perlu berinvestasi pada anti virus terkini yang canggih agar bisa menghadapi evolusi virus komputer.
Untuk perlindungan terbaik, Anda bisa berkonsultasi dengan AMT IT Solutions. Kami akan membantu merekomendasikan teknologi anti virus yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Di AMT IT Solutions, kami memiliki Information Security Solutions yang menjamin keamanan informasi perusahaan Anda. Mulai dari perlindungan infrastruktur, data, dan aplikasi, AMT berkomitmen untuk melindungi aset penting perusahaan.
Sebagai perusahaan konsultan IT, kami menawarkan solusi keamanan informasi yang difokuskan pada kemitraan jangka panjang dan sistem kepercayaan yang dibangun secara berkelanjutan.
Hubungi kami untuk mengetahui rangkaian solusi keamanan informasi yang kami miliki and let’s collaborate!
Contact us