Meningkatnya ketergantungan perusahaan pada kecanggihan teknologi, kebutuhan perusahaan akan teknologi pun ikut bertambah. Hal ini tentu dapat membuat pelaku bisnis sedikit kerepotan jika tidak dikelola dengan baik. Bagaimana tidak, perusahaan memerlukan lebih banyak data storage dan jaringan, namun tim manajemen tetap harus menjaga anggaran agar tidak membengkak.
Pilihannya, tim IT harus memangkas biaya Total Cost of Ownership (TCO) atau membuat alokasi anggaran untuk melakukan efisiensi. Sayangnya, kedua pilihan ini bukanlah solusi ideal, mengingat kebutuhan perusahaan akan teknologi yang terus meningkat. Di sisi lain, pelaku usaha dihadapkan goals untuk membuaaat perusahaan lebih kompetitif dan lebih baik dengan biaya yang lebih sedikit.
Sayangnya, kebanyakan arsitektur data center saat ini tidak mendukung goals para pelaku usaha, karena meningkatnya kompleksitas infrastruktur berbanding lurus dengan meningkatnya biaya. Lalu bagaimana cara memangkas biaya IT tanpa mengorbankan kebutuhan perusahaan akan teknologi?
Hyperconverged Infrastructure adalah cara baru memangkas biaya IT namun tetap memungkinkan terpenuhinya kebutuhan perusahaan akan teknologi. Pada dasarnya, HCI memvirtualisasi tiga komponen utama infrastruktur IT: compute, storage, dan servers/network. Dengan kata lain, HCI menggabungkan servers dan storage devices yang mampu mengubah data center menjadi lebih komprehensif dan mudah digunakan. Lalu bagaimana cara HCI dapat memangkas biaya IT perusahaan?
Hyperconverged solutions atau yang lebih sering disebut HCI merupakan infrastruktur yang lebih modular dan terukur jika dibandingkan dengan infrastruktur tradisional. HCI memungkinkan kemampuan scaling up and scaling wide. Scaling up adalah kemampuan untuk meningkatkan node dengan menambah CPU, RAM, jaringan, dan juga storage. Sedangkan scaling wide adalah kemampuan untuk menskalakan suatu solusi di sejumlah lokasi.
Di samping itu, HCI juga memiliki kemampuan untuk memprediksikan biaya sehingga memudahkan perusahaan menganggarkan biaya IT di masa depan. Jika dibandingkan dengan HCI, infrastruktur tradisional IT jadi lebih mahal. Seperti yang telah diketahui, masa pakai komponen IT tidak sama. Bisa saja tahun ini server perusahaan perlu di refresh, lalu tahun depan storage memerlukan upgrade atau jaringan yang perlu diperbarui.
Dengan HCI, komponen IT menjadi lebih sedikit dan dampaknya biaya maintenance pun ikut berkurang. Singkat kata, HCI menawarkan solusi tunggal yang membantu perusahaan memangkas biaya IT dengan mengintegrasikan infrastruktur tradisional ke dalam satu platform.
Semakin banyak hardware dan software yang bisa diintegrasikan ke dalam hyperconverged solution, semakin mudah pula infrastruktur dikelola dan semakin murah pula biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan. Berikut beberapa elemen data center yang dapat diintegrasikan ke dalam hyperconverged infrastructure:
Setelah HCI diadopsi, pekerjaan umum bisa mulai dipantau dengan otomatisasi. Faktanya, otomatisasi adalah kunci pengelolaan HCI. Scheduling dan scripting dapat disederhanakan dengan HCI. Dengan begini, tim IT tak perlu menghabiskan waktu dan lebih banyak biaya untuk membuat struktur otomatis yang memerlukan hardware dari berbagai lini produk.
HCI menyediakan single-vendor approach untuk procurement, operations, dan support. Dengan model seperti ini HCI tentu lebih terjangkau jika dibandingkan dengan sistem integrasi tradisional. Keuntungan penggunaan HCI lebih terasa ketika vendor HCI meluncurkan fitur dan update terbaru karena user bisa langsung memanfaatkan fitur tersebut tanpa perlu mengganti hardware.
AMT IT Solutions sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang IT Consultant berkomitmen untuk memberikan pengalaman IT terbaik untuk seluruh klien. Oleh karena itu, kami merekomendasikan Simplivity Hyperconverged dari HPE sebagai pilihan tepat bagi perusahaan Anda. Dengan Simplivity Hyperconverged, AMT IT Solutions akan membantu perusahaan Anda mencapai goals di sektor IT dengan cepat, tepat dan efisien.
Contact us