Melalui perkembangan transformasi digital yang pesat, tim manajemen dan staff ahli harus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk membuat keberlangsungan proses bisnsis perusahaan tetap lancar, dan identifikasi adanya potensi fraud.
Di dalam artikel ini, tim AMT IT Solutions akan membahas, bagaimana cara melakukan risk assessment menggunakan data analytics?
Sebelum dimulai, perlu diketahui bahwa generic tool seperti spreadsheets sebenarnya bisa saja digunakan dalam menerapkan risk assessment. Namun, penggunaan purpose-built software seperti control analytics software lebih menguntungkan user dan perusahaan. Di samping itu, penggunaan control analytics software lebih disukai banyak industri karena mampu melakukan pengujian yang lebih kompleks, pengelolaan dan remediasi issue, dan berkesinambungan dalam jangka panjang
Penggunaan purpose-built software juga sangat membantu karena risiko perusahaan biasanya memiliki pengaruh terhadap beberapa department dalam perusahaan. dan setiap department bisa saja memiliki caranya masing-masing dalam identifikasi, pemberian skor, dan pengelolaan risiko. Hal ini dapat mengakibatkan kebingungan dalam proses, kegagalan operasional, dan kurangnya transparansi dalam perusahaan. Memiliki satu macam platform pegangan untuk memberikan skor dan mengelola resiko untuk keseluruhan organisasi adalah solusinya. Berikut, cara melakukan risk assessment dengan data analytics yang bisa Anda ikuti.
Membuat risk library bisa menjadi langkah awal yang tepat dalam melakukan risk assessment. Dalam membuat risk library, ada beberapa sumber yang bisa Anda kunjungi sebagai referensi seperti Risk Factors pada Form 10-K reports yang bisa Anda dapatkan di website SEC. Alternatif lainnya, Anda bisa menghemat waktu dengan mendapatkan akses pre-built libraries yang sudah terkurasi di platform HighBond dari Galvanize. Setelah daftar risiko dikerucutkan, selanjutnya Anda bisa menggunakan risk scorecards dan risk heat maps untuk menjabarkan garis besar risiko lengkap dengan dampak yang mungkin ditimbulkan.
Setelah Anda mengidentifikasi potensi risiko dan menetapkan Key Risk Indicators (KRI), Anda perlu meninjau dan menguji sumber data. Salah satu caranya adalah dengan melakukan spot testing pada masing-masing sistem sumber data untuk mengkonfirmasi sekaligus memvalidasi pilihan KRI yang telah ditetapkan.
Meski sama-sama bisa digunakan dalam melakukan risk assessment, di tahap inilah purpose-built software lebih unggul jika dibandingkan dengan Excel spreadsheets. Dengan menghubungkan seluruh sumber data ke dalam satu platform software dan menjadwalkan proses analisa, Anda sudah bisa menguji dan memvalidasi kontrol (pengendalian) secara otomatis sesuai jadwal yang diinginkan. Tes uji tersebut akan berjalan secara otomatis dan mengirimkan red flags apa saja yang terdeteksi langsung ke inbox Anda, sehingga Anda dapat langsung melanjutkan ke proses remediasi.
Data hasil uji kontrol tersebut memiliki banyak insight. Dengan melihat tidak hanya red flags, memonitor pattern dan menganalisa trend, Anda dapat menemukan risiko yang baru muncul dan sedang berkembang.
Pada step inilah purpose–built software memberikan perbedaan yang cukup besar dari general tools, karena dengan menggunakan purpose–built software, Anda dapat menarik data ke dashboard risk monitoring, sehingga lebih mudah dan cepat dalam menemukan insight dan mengukur risiko.
“Visualizations always do a much better job than reams of data in spreadsheets when it comes to showing where controls have been tightened or processes changed.” – Galvanize Teams
Selanjutnya, Anda mungkin ingin mempresentasikan kepada tim bagaimana cara Anda dalam menstandarisasikan proses risiko Anda. software yang tepat dapat menjadi game changer dalam bagaimana Anda melakukan pelaporan kepada management dan tim yang lebih besar dalam organisasi.
Visualisasi selalu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan sederetan data dalam spreadsheet ketika harus menunjukkan di mana kontrol telah diperketat atau proses diubah.
Setelah manajemen dan tim lain melihat hasil kerja Anda, tentu Anda ingin mengikutsertakan department lain dan membagi pengetahuan, proses, dan metodologi yang Anda pakai. Semakin banyak data yang Anda hubungkan dan ujikan, semakin banyak department yang ikut serta menggunakan satu platform pegangan yang dapat menjaga integritas data, tentunya akan lebih mudah dalam menjalankan bisnis di masa yang akan datang.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda bisa menghemat waktu Anda dalam melakukan risk assessment dengan menggunakan risk management platform yang tepat. Oleh karena itu, kami merekomendasikan Risk Management Platform seperti HighBond dari Galvanize.
Highbond dari Galvanize menawarkan sejumlah kemudahan bagi Anda dalam melakukan risk assessment, seperti akses risk library yang telah terkurasi, perhitungan risk appetite, mampu mengeliminasi subjektivitas dengan menggunakan satu bahasa umum dalam organisasi, dan tentunya kecanggihannya membuat Anda selangkah di depan dari kompetitor Anda.
Bagi Anda yang tertarik dan ingin mempelajari lebih jauh tentang HighBond, AMT IT Solutions selaku mitra resmi Galvanize di Indonesia dengan senang hati akan menjawab segala hal yang ingin Anda ketahui tentang produk unggulan Galvanize yang satu ini.
Sebagai konsultan yang bergerak di bidang IT, kami mengerti bahwa risk assessment merupakan aspek penting yang harus dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, bersama Galvanize, AMT IT Solutions berkomitmen untuk menyediakan produk dan solusi pendukung audit yang unggul dan efektif dalam membantu meningkatkan kompetensi perusahaan.
Contact us