Penerapan Governance, Risk, and Compliance Pada Perusahaan

Pelaksanaan Manajemen Risiko sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan yang berskala menengah hingga besar. Namun nyatanya masih banyak perusahaan dari berbagai industri yang belum menerapkan Manajemen Risiko.

Governance, Risk, and Compliance atau biasa dikenal dengan istilah GRC, adalah suatu pendekatan terhadap tiga pilar utama perusahaan, yaitu tata kelola (governance), manajemen risiko (risk), dan kepatuhan terhadap regulasi (compliance).

Pada mulanya Open Compliance and Ethic Group (OCEG) memperkenalkan GRC dengan tujuan untuk menjadi referensi integritas bagi perusahaan untuk mengatasi berbagai masalah.

Namun dengan perkembangan era, saat ini penerapan GRC tidak hanya berhubungan dengan tata kelola manajemen, risiko, dan kepatuhan perusahaan saja. GRC juga mencakup bidang-bidang utama lainnya, yaitu:

  1. Internal Audit
  2. Risk dan Compliance
  3. Bidang hukum (Legal)
  4. Keuangan
  5. Teknologi Informasi (TI)
  6. Sumber Daya Manusia (SDM)
Governance Risk Compliance

Perusahaan yang aktif menerapkan GRC solution memiliki potensi untuk menjadi perusahaan yang terpercaya, sekaligus menjadi faktor unggul pada kompetitif usahanya.

Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memprioritaskan integritas, tingkat awareness yang tinggi, dikelola secara profesional, serta dengan mudah mengatasi berbagai masalah dan hambatan. Selain itu, penerapan GRC juga dapat menjadi pertimbangan penting bagi stakeholder dalam memberikan investasi.

Pertumbuhan bisnis di Indonesia, baik dari industri perbankan dan industri lainnya sudah mengalami perkembangan yang sangat besar. Perkembangan bisnis tersebut membawa konsekuensi pada peningkatan potensi risiko perusahaan.

Pada era transformasi digital, baru-baru ini salah satu lembaga asuransi pemerintah diduga mengalami potensi kerugian yang sangat besar. Faktor-faktor yang menyebabkan hal iniadalah tata kelola yang tidak baik, pelaksanaan manajemen risiko yang tidak efektif, dan pelaksanaan fungsi kepatuhan yang tidak dijalankan dengan maksimal.

Cara Penerapan GRC

Melalui kejadian tersebut berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap asuransi menjadi menurun. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemerintah dan lembaga terkait.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam melakukan penyelesaian ini, lembaga-lembaga terkait perlu bersinergi untuk membangun sistem kontrol yang efektif dalam mengawasi pelaksanaan tata kelola usaha.

Selain itu, perlu keterlibatan peran Internal Auditor dan External Auditor dalam mengawasi sistem pelaporan keuangan perusahaan. Salah satu tujuannya untuk menghindari adanya window-dressing.

Apakah itu GRC

Bersama Galvanize, AMT IT Solutions sangat mendukung penerapan Governance, Risk, and Compliance pada perusahaan Anda. Mulai dari konsep, strategi, sampai pelaksanaan penerapan GRC. Kami memiliki tujuan untuk membantu Anda dalam mendapatkan solusi dari manajemen risiko yang terintegrasi dengan  pilar GRC lainnya seperti Internal Audit dan Compliance.

AMT IT Solutions dan Galvanize berambisi untuk menerapkan program GRC yang maksimal, dengan melakukan:

Pengembangan strategi, menyusun rencana tata kelola, mengintegrasikan ekosistem GRC
Otomatisasi dan monitoring berbagai risiko dan compliance program.
Penerapan teknologi yang strategis agar implememtasi GRC berjalan dengan baik.