5 Tips Bagi Perusahaan dalam Menangani Cyber Risk Management

Sistem cyber security saat ini menjadi fokus perhatian utama bagi setiap divisi di perusahaan dan organisasi. Dibutuhkan Risk Management yang terukur untuk membenahi persoalan tersebut.

Transformasi digital yang bergerak cepat menghasilkan dampak yang besar bagi perusahaan. Namun inovasi tanpa adanya solusi yang mengatur dan memonitor workflow perusahaan, akan berakibat fatal, seperti adanya kebocoran data. Jika hal ini terjadi pada perusahaan Anda, maka dampaknya bukan hanya bagi perusahaan Anda saja yang rugi, klien pun akan merasa dirugikan dan bisa langsung pergi akibat reputasi buruk yang Anda miliki. Dampaknya bisa bersifat permanen.

Biasanya, apabila sudah terlanjur terjadi kebocoran data, strategi yang dilakukan oleh tim manajemen untuk memperbaiki citra perusahaan adalah dengan cara  menghentikan operasional untuk jangka waktu tertentu. Namun akibatnya perusahaan akan rugi besar dan bukan tidak mungkin, jika tidak diselesaikan dengan cepat, perusahaan akan berhadapan dengan kebangkrutan. Berdasarkan data dari Galvanize, jumlah biaya kerugian akibat kebocoran data di seluruh perusahaan Amerika Serikat mencapai $ 4 juta.

Langkah-langkah yang tepat harus diambil oleh perusahaan untuk mengembalikan reputasi, salah satunya seperti berpegang teguh pada peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah. Namun hal ini belum cukup untuk mengembalikan keadaan seperti semula. Tim manajemen harus berupaya maksimal untuk memantau dan mengelola risiko yang terjadi.

Sejak ditetapkannya virus covid-19 sebagai pandemik, berbagai masalah mendadak terjadi. Pandemik menyebabkan migrasi data mendadak. Banyak perusahaan yang belum mempersiapkan protokol keamanan saat melakukan migrasi. Saat migrasi dilakukan, melalui survei Galvanize, banyak terjadi kebocoran data perusahaan sampai dengan 20%.

Ini adalah contoh kecil dari risiko yang terjadi saat melakukan inovasi tanpa kesiapan solusi. Maka dari itu perusahaan melalui tim manajemen harus mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan perusahaan.

Strategi yang diperlukan oleh tim manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan, dengan cara mengutamakan pendeteksian dini dan pencegahan dengan sistem cyber security. Dengan mengidentifikasi setiap risiko individu dan tim, serta merancang rencana untuk memitigasi dan memperbaikinya, maka perusahaan akan siap untuk pulih dengan cepat di setiap keadaan yang terjadi.

Berikut adalah lima langkah untuk membangun manajemen risiko ke dalam skenario cyber security perusahaan:

Melakukan Analisa dan Penilaian Melalui Risiko yang Terjadi

Hal yang perlu dilakukan oleh tim manajemen adalah mencatat semua potensi risiko potensial yang akan terjadi. Beri nilai dalam bentuk angka berdasarkan tingkatan, seperti tinggi, sedang, atau rendah. Setelah itu, tim manajemen dapat menentukan solusi yang harus dijalankan, serta investasi biaya anggaran.

Tim manajemen juga dapat menggunakan sebuah platform software data analitik untuk memantau penilaian risiko berdasarkan tingkatan. Dengan menggunakan dan memanfaatkan data analitik, nantinya perusahaan akan secara otomatis mendapat notifikasi dan peringatan dini terhadap tingkatan risiko yang ingin diterapkan berdasarkan keadaan pasar global.

Network Security Sangfor

Bentuk Tim Manajemen Penanggulangan Risiko

Chief Information Security Officer (CISO) diharapkan membentuk sebuah tim untuk melakukan identifikasi dari indikasi risiko perusahaan yang mungkin bisa terjadi setiap saat. CISO bersama tim harus mengelola Cyber Risk agar dapat diantisipasi secepat mungkin.

Tim bentukan tersebut harus dibagi berdasarkan fokus dan fungsi, seperti tim IT Internal jaringan, harus dapat mengelola dan memantau lingkungan infrastruktur dan jaringan. Lalu tim yang berfokus pada cyber security harus melakukan kontrol akses data para staff dan mengambil Tindakan cepat terhadap ancamannya. Selain itu, tim bentukan ini juga bertanggung jawab untuk mengevaluasi kebutuhan program cyber security yang sedang berlangsung agar lebih baik dari sebelumnya.

Melakukan Pendekatan Bertahap

Lakukan pendekatan bertahap dengan tim manajemen risiko, jangan terlalu cepat melakukan perubahan. Divisi IT harus berkolaborasi dengan divisi manajemen risiko untuk menentukan anggaran dan ketersediaan sumber daya, serta memahami berbagai risiko yang terjadi di masa depan. Ikuti daftar prioritas dari divisi manajemen risiko untuk memudahkan penanganan yang strategis.

Kelola & Memantau Sistem Cyber Security

Setelah tim manajemen sudah mengembangkan rencana cyber risk management, sosialisasikan kepada seluruh staff perusahaan tentang pembaharuan yang ada. Langkah awal bisa dengan membuat pembaruan kebijakan berdasarkan pada standar protokol yang ada, lalu jalankan program pelatihan pada setiap departemen untuk mempercepat perubahan.

Dengan melakukan program yang tepat, Anda juga dapat menampilkannya kepada klien dan partner, sehingga reputasi perusahaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Analisa dan laporan yang telah dikelola dapat Anda jadikan poin-poin penting saat bertemu dengan calon klien, seperti pengelolaan sistem cyber security yang komprehensif, sehingga akan menjadi pertimbangan penting bagi mereka dalam mengambil keputusan.

Melakukan Identifikasi Menggunakan Platform yang Tepat Untuk Menangani Risiko

Cyber Risk Management membutuhkan sebuah software yang tepat untuk melakukan pelacakan tingkat risiko secara real time. Jika perusahaan hanya memanfaatkan tenaga manusia saja, kemungkinan besar akan sangat kurang memadai. Perusahaan memerlukan sebuah program data analitik yang dapat dapat bekerja secara automasi.

Ketentuan software yang perlu diterapkan juga harus memiliki tingkat kemudahan dalam pemakaiannya, sehingga beban para staff dari setiap divisi yang mendapat akses akan lebih praktis dan efisien.

Selain 5 point tersebut, software yang diperlukan juga harus dapat menganalisa berbagai ancaman yang akan terjadi setiap saat, serta memberikan prediksi angka nilai investasi dan dampaknya.

Berdasarkan kebutuhan yang diharapkan oleh perusahaan dan organisasi dari berbagai industri, AMT IT Solutions bersama Galvanize, menyediakan software data analitik untuk menangani cyber risk management  pada perusahaan Anda. Selain itu, Galvanize juga akan membangun lingkungan infrastrukur sistem keamanan data perusahaan jauh lebih aman dari sebelumnya.

Dengan demikian, Galvanize akan membantu bisnis perusahaan Anda untuk menghindari masalah operasional yang disebabkan oleh suatu pelanggaran besar, serta juga akan membantu perusahaan Anda menganalisa biaya anggaran dan strategi mitigasi yang akan berdampak baik di masa depan.