Kertas Kerja Audit: Ini Fungsinya Dalam Proses Audit Perusahaan

Kertas Kerja Audit

Keberadaan kertas kerja audit merupakan elemen penting dalam setiap proses audit. Fungsinya, sebagai referensi dokumen bagi para eksekutif audit, firma audit independen, hingga konsultan risiko dan kontrol. Membantu mereka menjadi lebih efektif, produktif, dan memiliki nilai strategis.

Dalam proses audit tradisional, umumnya tim audit akan memisahkan persiapan antara kertas kerja atau working paper dan proyek audit manajemen. Namun saat ini, keduanya telah berjalan secara bersamaan. Berikut penjelasan lengkapnya.

Kapan Kertas Kerja Audit Dibutuhkan?

Kertas Kerja Audit

Kertas kerja tidak hanya dibutuhkan pada saat tahap audit lapangan saja, namun juga pada keseluruhan proses audit seperti:

  1. Saat tahap perencanaan audit, yang akan membantu menetapkan konteks dan mengarahkan tinjauan terkini di sekitar area masalah;
  2. Saat audit, kertas kerja akan mendokumentasikan pekerjaan auditor, menyempurnakan area risiko, dan menginformasikan hasilnya;
  3. Setelah menyelesaikan audit, kertas kerja dapat mendukung laporan akhir dan memo kesimpulan.

Faktor yang Membuat Kertas Kerja Berkualitas

Penggunaan working paper dalam setiap proses audit akan memaksimalkan hasil kerja tim audit. Untuk membuatnya berkualitas, Anda perlu menerapkan beberapa faktor berikut:

1. Kejelasan dan pemahaman

Kertas kerja haruslah dapat dimengerti tanpa tambahan penjelasan secara lisan. Dengan begitu, peninjau dapat dengan mudah menentukan tujuan, sifat, dan ruang lingkup pekerjaaan yang dilakukan. Serta membuat kesimpulan dan penyusunan.

2. Ketepatan

Informasi yang dimuat dalam working paper harus dibatasi pada hal-hal penting untuk mendukung tujuan dan ruang lingkup penugasan yang ditetapkan.

3. Keterbacaan dan kerapian

Dengan working paper yang rapi dan mudah dibaca, tim audit akan lebih mudah untuk memahaminya. Selain itu, kertas kerja yang dikelola dengan rapi juga akan mengurangi risiko kehilangan nilai kerja kerja tersebut sebagai barang bukti.

4. Pengaturan yang Logis

Selain harus memiliki keterbacaan dan kerapian, kertas kerja juga harus mengikuti aturan yang logis untuk mempermudah tim audit memahaminya.

5. Minim varian

Kertas kerja yang berkualitas juga harus minim varian, disiapkan dalam pendekatan maupun kerangka pelaksanaan yang konsisten di seluruh ruang lingkup audit dan perusahaan. Terlepas dari auditor mana yang ditugaskan.

6. Mengoptimalkan alur kerja

Faktor lain yang dapat menjadikan kerja kerja berkualitas adalah adanya pengoptimalan alur kerja. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan manajemen proyek seperti pelacakan daftar permintaan klien, persetujuan, tinjauan penyelia, tindak lanjut temuan, pelacakan waktu, dan pelaporan status proyek secara langsung ke dalam satu proses.

Maksimalkan Fungsi Working Paper Bersama Diligent

Anda dapat memaksimalkan fungsi kertas kerja dengan mengintegrasikannya ke dalam siklus manajemen audit. Dengan begitu, kesenjangan kinerja audit dan permasalahan audit lainnya dapat teratasi.

Diligent menyediakan software audit management terbaik yang dapat membantu proses audit Anda. Sebagai mitra resmi Diligent, AMT IT Solutions dapat membantu Anda menyediakan solusi tersebut. Untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut, hubungi marketing@amt-it.com atau klik ikon WhatsApp.