Menskalakan aplikasi dan API tidak hanya tentang memilih algoritma load balancing yang tepat. Karena baik koneksi yang paling sedikit maupun respons yang paling cepat, cenderung tidak berdampak pada keseluruhan kinerja dan ketersediaan layanan digital.
Berikut perspektif arsitektur sebagai respons peningkatan pengiriman aplikasi, yang diperlukan untuk merancang dan mengoperasikan layanan digital.
Algoritma load balancing adalah pendekatan terprogram untuk mendistribusikan beban ke seluruh kumpulan sumber daya, memastikan ketersediaan, dan meningkatkan kinerja. Algoritma ini menentukan bagaimana sumber daya tertentu dipilih dan variabel apa yang dipertimbangkan.
Pengiriman aplikasi atau app delivery adalah upaya merancang arsitektur yang dapat diskalakan dan berperforma tinggi untuk aplikasi, API, dan layanan digital. Pengiriman aplikasi bergantung pada penyeimbang beban atau load balancing sebagai komponen inti.
Ada dua model penskalaan dalam pola pengiriman aplikasi, yaitu model vertikal dan model horizontal.
Menambah lebih banyak kekuatan pemrosesan ke suatu sistem untuk meningkatkan kapasitas. Model ini membutuhkan pergantian infrastruktur fisik, seperti menambah CPU atau RAM.
Pendekatan arsitektur untuk memperkuat pemrosesan dan memperbanyak sumber daya. Dengan mendistribusikan kekuatan pemrosesan ke beberapa aplikasi, layanan, dan sistem.
Cara paling mudah untuk melakukan penskalaan horizontal adalah melalui lensa kubus skala. Ada 3 sumbu dalam kubus skala: X, Y, dan Z. Ketiganya, memetakan pola arsitektur load balancing yang sesuai untuk memenuhi kinerja maupun ketersediaan berbagai jenis aplikasi dan API.
Pola sumbu X adalah pola pengiriman aplikasi yang paling dasar. Hal ini didasari pada duplikasi horizontal dan sebagian besar pekerjaan diselesaikan melalui algoritma load balancing. Dalam pola ini, aplikasi diduplikasi dan permintaan diteruskan ke sebuah instance berdasarkan keputusan algoritma load balancing yang dikonfigurasi.
Pola sumbu Y didasarkan pada dekomposisi fungsional. Dengan memanfaatkan kemampuan pengiriman aplikasi pada lapisan aplikasi (layer 7) untuk menskalakan berdasarkan fungsi. Pola ini merupakan pol pertama di mana perutean layer 7 menjadi alat utama dalam toolbox arsitektur pengiriman aplikasi.
Pola sumbu Z adalah pola penskalaan sumbu Y dengan penerapan segmentasi tambahan. Biasanya, berdasarkan variabel tertentu seperti nama pengguna, atau pengidentifikasi perangkat. Pola ini, memungkinkan diferensiasi arsitektur menggunakan teknik yang berasal dari data sharding.
Pendekatan arsitektur dalam penskalaan horizontal mempertimbangkan penggunaan pola pengiriman aplikasi terbaik di seluruh layanan digital, untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal.
F5 mendukung penskalaan melalui solusi F5 Load Balancing. Untuk mendapatkan produk F5, hubungi marketing@amt-it.com atau klik ikon WhatsApp.
Contact us