13 Praktik Keamanan Siber Sektor Publik yang Tepat

Praktik Keamanan Siber

Sektor publik tidaklah luput dari kejahatan siber yang tengah marak terjadi. Adanya praktik keamanan siber sektor publik merupakan upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah kerugian akibat serangan siber.

Dengan begitu, Anda dapat meminimalisir risiko dan memulihkan kerusakan yang ditimbulkan. Berikut ini beberapa contoh praktik cyber security bagi sektor publik yang dapat Anda coba.

1. Memahami Potensi Risiko

Praktik Keamanan Siber

Langkah pertama dalam praktik keamanan siber adalah memahami apa saja ancaman yang mungkin menimpa bisnis Anda. Beberapa jenis ancaman tersebut seperti malware, phising, Man In The Middle Attack, DDoS Attack, dan masih banyak lagi. Perlu diingat jika seringkali ancaman tersebut bertambah dan berkembang, sehingga Anda harus benar-benar meningkatkan strategi manajemen risiko perusahaan.

2. Mengidentifikasi Kerentanan

Praktik selanjutnya yaitu mengidentifikasi aset digital perusahaan, lalu menentukan dimana letak kerentanan keamanan siber yang perlu ditingkatkan pada aset tersebut. Anda dapat menggunakan solusi cyber security apa pun untuk memperbaiki kerentanan yang ada. Namun tentunya, Anda harus selalu memantau dan mengelolanya dengan baik agar tidak mengancam keamanan.

3. Menerapkan Cyber Hygiene Dasar

Praktik keamanan siber yang utama bagi sektor publik adalah menerapkan cyber hygiene. Beberapa elemen cyber hygiene termasuk menulis kebijakan keamanan eksplisit, menerapkan pelatihan keamanan, menggunakan otentikasi multi-factor, serta tidak menggunakan kata sandi default.

4. Memiliki Pakar Berpengalaman

Pentingnya sistem keamanan siber membuat Anda setidaknya perlu memiliki satu orang pakar keamanan dalam tim IT. Selain itu, Anda juga dapat menyertakan pakar keamanan siber dalam anggota dewan. Dengan begitu, isu-isu terkait keamanan siber dapat lebih diperhatikan, sehingga lebih mudah untuk mengatasinya.

5. Memanfaatkan Layanan Terkelola

Memanfaatkan layanan penyedia Managed Security Services Provider (MSSP) dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya pengeluaran untuk mengatur keamanan siber. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan layanan pemantauan dan respon otomatis,  meningkatkan skalabilitas, serta dapat diandalkan.

6. Memperbarui Software

Seringkali pengembang aplikasi melakukan pembaruan untuk meningkatkan keamanan dari aplikasi tersebut. Agar tetap terlindungi, tentunya Anda perlu mengikuti pembaruan software tersebut. Selain itu, Anda juga dapat memantau pembaruan hardware karena pelaku kejahatan dapat menyerang dari masa saja.

7. Melindungi Kantor Pusat

Anda dapat mulai menginvestasikan sumber daya untuk menjaga keamanan jaringan dan perangkat di lokasi pusat perusahaan. Selain itu, Anda juga dapat memberikan pelatihan keamanan khusus bagi para karyawan.

8. Melakukan Backup Rutin

Mencadangkan data secara rutin dapat membantu Anda memastikan ketersediaan data tetap aman, meskipun telah terjadi serangan seperti Ransomware. Anda dapat membangun strategi pencadangan yang tepat terkait frekuensi pencadangan hingga hingga jumlah salinan. Dengan begitu, manfaat backup rutin akan sangat terasa bagi perusahaan Anda.

9. Menerapkan Common Controls Framework (CCF)

CCF merupakan semua pengendalian yang dimiliki oleh berbagai departemen di perusahaan. Dengan menerapkan CCF, Anda dapat menggunakan kerangka kerja tunggal yang efisien di berbagai instansi. Sehingga mampu menetapkan standar yang sesuai pada praktik keamanan siber Anda.

10. Mengelola Risiko Pihak Ketiga

Selain memberikan kemudahan, memanfaatkan layanan pihak ketiga juga dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan. Seperti pemberian akses yang berlebihan atau kurangnya informasi mengenai pihak ketiga itu sendiri. Untuk itu, Anda perlu memiliki manajemen risiko pihak ketiga, yang dapat memantau dan mengidentifikasi keamanan siber saat bekerja dengan perusahaan Anda.

11. Memantau Pengguna Lama

Ada banyak kasus pelanggaran praktik keamanan siber yang justru dilakukan oleh pengguna internal. Untuk itu, Anda perlu melakukan pengawasan bahkan pada pengguna lama sekalipun untuk memastikan perusahaan Anda tetap terlindungi.

12. Menggunakan Arsitektur Zero-Trust

Cara meminimalkan risiko kerentanan keamanan pengguna, dengan tingkat penggunaan izin tinggi, yaitu dengan menerapkan zero-trust security. ‌Pendekatan ini, akan memberikan keamanan yang beroperasi berdasarkan premis untuk tidak percaya pada siapapun dan untuk selalu melakukan verifikasi.

13. Menerapkan Praktik Keamanan Pada Eksekutif

Memberikan wawasan bagi para eksekutif mengenai keamanan siber dapat mempermudah Anda melakukan praktik keamanan siber. Terlepas dari posisi perusahaan dalam menghadapi risiko serangan siber, sedikit wawasan yang diberikan dapat berdampak signifikan pada pengambilan keputusan mengenai keamanan siber.

Tingkatkan Keamanan Siber Anda Bersama Sangfor

Selain semua praktik keamanan siber yang sudah dijelaskan,  Anda dapat meningkatkan perlindungan bisnis melalui solusi keamanan seperti Sangfor. Untuk mendapatkan solusi keamanan yang tepat, Anda dapat menghubungi AMT IT Solutions sebagai mitra resmi Sangfor di marketing@amt-it.com atau klik ikon WhatsApp.