Memiliki banyak storage tidak menjamin lalu lintas server akan selalu berjalan lancar. Ada kalanya server kelebihan beban, sehingga performanya menjadi lambat. Load balancing adalah upaya yang dapat Anda lakukan untuk menghindari permasalahan ini.
Sebuah load balancer dapat membantu Anda mengatur server secara otomatis. Sehingga membuat performa server Anda tetap stabil, meskipun digunakan oleh banyak user di waktu yang bersamaan.
Load balancing memang memiliki peran penting bagi server. Melalui artikel kali ini, akan dijelaskan mengenai apa itu load balancing, cara kerja, jenis, hingga manfaatnya bagi bisnis Anda!
Load balancing adalah proses yang dilakukan untuk mendistribusikan lalu lintas jaringan ke beberapa server. Tujuannya, agar setiap server memiliki beban permintaan data yang sama. Sehingga, dapat bekerja secara maksimal tanpa adanya kelebihan beban.
Seringkali, server dengan beban kerja yang berat akan menurunkan performanya. Membuat pertukaran data antara user dengan website atau aplikasi jadi sangat lambat. Bahkan, tidak jarang membuat website atau aplikasi tersebut down dan tidak dapat diakses sama sekali.
Jika perusahaan Anda memiliki banyak pengguna yang cukup sering melakukan pertukaran data melalui server, load balancer adalah perangkat yang perlu Anda miliki.
Lalu, bagaimana cara kerja load balancing agar dapat membantu server tetap stabil?
Fungsi load balancing adalah mengatur lalu lintas jaringan agar setiap server memiliki beban kerja yang sama. Untuk dapat melakukannya, berikut ini cara load balancing bekerja:
Dengan begitu, load balancing dapat meminimalisir antrean trafik menuju server dan dan mencegah server down.
Untuk melakukan proses load balancing, Anda memerlukan perangkat load balancer. Perangkat ini, dapat berbentuk software maupun hardware. Di bawah ini penjelasan selengkapnya:
Load balancer pertama kali diciptakan dalam bentuk hardware. Perangkat ini dapat bekerja secara efektif selama berada di bawah limit beban kerja yang diberikan. Hardware load balancer memerlukan pemasangan khusus yang diletakkan bersama dengan server dan data center.
Software load balancer dapat dikatakan lebih modern jika dibandingkan dengan jenis hardware. Salah satunya, karena load balancing jenis ini tidak memerlukan pemasangan yang harus harus tersambung pada server dan data center. Software load balancer menawarkan fleksibilitas serta skalabilitas yang lebih besar dibanding jenis hardware.
Cloud-Native load balancing adalah jenis yang lebih canggih dibanding versi hardware maupun software. Dikarenakan jenis ini memiliki arsitektur yang mencakup penyediaan layanan cloud publik, jaringan komputasi tepi, dan aplikasi terdistribusi yang digunakan sebagai wadah dan layanan mikro.
Arsitektur ini biasanya membutuhkan komponen untuk meningkatkan kapasitas dengan melakukan scaling out. Load balancer berbasis cloud ini dirancang agar ringan, dengan penskalaan otomatis, dan dapat dikontrol secara terpusat.
Contoh Cloud-Native load balancer yang dapat menjadi pilihan Anda seperti F5 BIG-IP Local Traffic Manager.
Setelah memahami apa itu load balancing dan bagaimana perangkat load balancer bekerja. Berikut ini beberapa manfaat load balancing bagi keberlangsungan bisnis Anda:
Manfaat utama dari load balancing adalah dapat mendistribusikan trafik secara merata dengan lebih mudah. Jika nantinya terdapat server yang gagal menerima request, secara otomatis load balancer akan mengalihkan permintaan tersebut ke server lain yang ada secara merata.
Load balancer bekerja dengan cara membagi trafik ke beberapa server secara merata. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan beban kerja di satu server yang dapat menyebabkan server kewalahan.
Dengan begitu, setiap server akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya secara maksimal dan tetap stabil meskipun mengalami lonjakan trafik.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan server down. Salah satunya, karena server membawa beban kerja yang terlalu banyak sehingga menyebabkan performanya menurun sampai tidak dapat diakses sama sekali atau down.
Load balancer bekerja dengan cara mengatur lalu lintas trafik dan membaginya ke beberapa server agar tidak ada penumpukan. Hal ini mampu mencegah server menghadapi permasalahan down.
Manfaat lain dari load balancing adalah untuk membantu memantau kesehatan website dan aplikasi yang Anda miliki. Dengan menggunakan load balancer, Anda akan mendapatkan informasi metrik kinerja yang terperinci, peringatan kesalahan, dan pelaporan. Sehingga Anda dapat merencanakan, menyesuaikan, dan mengoptimalkan infrastrukturnya.
Load balancer juga memudahkan Anda untuk melakukan maintenance server tanpa perlu mematikan aktivitas website atau menunggu waktu senggang. Hal ini dikarenakan server yang memiliki beban kerja seimbang, sehingga Anda memiliki fleksibilitas dalam menangani trafik yang datang.
Kegunaan load balancing adalah untuk membagi trafik ke dalam beberapa server secara merata. Dengan begitu, server dapat bekerja secara maksimal serta menghindari downtime yang tidak diinginkan.
Jika Anda tertarik melakukan load balancing demi kinerja server yang maksimal, F5 BIG-IP Local Traffic Manager adalah pilihan tepat. AMT IT Solutions sebagai mitra resmi 5F akan membantu Anda menemukan solusi bisnis bersama F5 Multi-Cloud Services.
Contact us