Pengendalian internal adalah upaya yang diperlukan untuk mengendalikan proses bisnis yang sedang berlangsung. Dengan begitu, Anda dapat memastikan sistem perusahaan berjalan dengan aman, andal, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai sistem pengendalian internal dan contoh penerapannya, simak di sini!
Pengendalian internal adalah proses audit yang dilakukan oleh bagian departemen keuangan perusahaan untuk memastikan integritas pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan.
Tujuan lain adanya sistem pengendalian internal yaitu untuk mencegah terjadinya penipuan atau penggelapan keuangan perusahaan. Serta dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan memastikan kebijakan anggaran yang dipatuhi, kekurangan modal yang teridentifikasi, serta laporan yang akurat untuk pimpinan.
Sistem pengendalian internal memiliki fungsi penting, termasuk melindungi sistem, data, dan aset perusahaan. Penerapan pengendalian internal yang efektif dapat membantu:
Dengan menerapkan pengendalian internal, karyawan dapat mengetahui proses dan prosedur yang harus mereka ikuti. Sehingga memudahkan karyawan untuk memahami dan berinteraksi pada sistem maupun data dengan aman.
Adanya prinsip pemisahan tugas dalam pengendalian internal dapat membantu mengurangi potensi penipuan. Hal ini karena setiap karyawan memiliki perannya masing-masing, sehingga mengurangi potensi penipuan dari satu karyawan yang sama.
Adanya pengendalian internal berarti memiliki kendali atas bagaimana dan kapan karyawan harus melaporkan transaksi. Sehingga memudahkan pelaporan keuangan yang lebih akurat.
Fungsi lain pengendalian internal adalah untuk membantu menangkap dan memperbaiki kesalahan dalam operasional perusahaan sebelum menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Ada beberapa komponen yang perlu ada dalam setiap sistem pengendalian internal oleh perusahaan. Beberapa diantaranya yaitu:
Pengendalian lingkungan bertujuan untuk mengungkap dan menghilangkan ketidakwajaran, termasuk penipuan. Hal ini dapat dimulai dari level direksi hingga manager dengan memberikan contoh ke divisi lain.
Komponen selanjutnya dari pengendalian internal adalah penilaian risiko. Dimana perusahaan perlu secara teratur menilai dan mengidentifikasi potensi atau keberadaan risiko maupun kerugian.
Perusahaan juga perlu memantau sistem pengendalian internalnya untuk keberlangsungan bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan pembaruan sistem, penambahan karyawan, maupun pelatihan karyawan yang diperlukan sesuai kebutuhan.
Kejelasan tujuan dan peranan dapat menentukan keberhasilan pengendalian internal. Selain itu, perlu adanya pemahaman dan komitmen terhadap langkah-langkah yang perlu diambil untuk membantu karyawan melakukan pekerjaan dengan efektif.
Ada beberapa jenis pengendalian internal yang dapat Anda terapkan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Kelompok pengendalian yang mencakup pengendalian internal apapun yang dapat mencegah terjadinya tindakan berisiko. Contohnya ketika perusahaan akan melakukan transaksi keuangan.
Kontrol yang dijalankan setelah sistem mendeteksi suatu kesalahan maupun permasalahan.
Kontrol detektif adalah tindakan dan proses yang memberikan peringatan jika terjadi kesalahan. Pengendalian ini berfungsi untuk menghentikan pelanggaran sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Contohnya seperti rekonsiliasi.
Sistem pengendalian internal adalah strategi yang dapat berkembang pesat seiring dengan perkembangan bisnis. Semakin berkembang bisnis Anda, maka akan semakin banyak pengendalian yang dibutuhkan.
Diligent menyediakan solusi pengendalian internal otomatis yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan Anda. AMT IT Solutions berbagai Diligent Official Partner dapat membantu Anda menyediakan kebutuhan tersebut. Untuk konsultasi dan informasi selengkapnya, hubungi marketing@amt-it.com atau klik ikon WhatsApp.
Contact us