Sebuah perusahaan tentunya memiliki banyak data penting, mulai dari data karyawan, data konsumen, hingga data operasional. Jika data tersebut tidak dikelola dengan baik, ancaman kejahatan seperti data breach adalah salah satu bahaya yang akan mengintai.
Menurut Statista, ada sebanyak 18 juta kasus data breach yang dihadapi oleh pengguna internet di seluruh dunia pada kuartal 1 2022. Dengan jumlah tersebut, siapa saja dapat menjadi korban selanjutnya.
Untuk melindungi data perusahaan Anda dari pencurian data, kenali lebih dekat apa itu data breach dan bagaimana cara mencegahnya melalui artikel kali ini!
Data breach adalah kejadian di mana data atau informasi penting diambil atau dicuri dari suatu sistem tanpa izin dari pemilik sistem tersebut. Data yang dicuri biasanya berupa data sensitif atau informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, data pelanggan, dan lain sebagainya.
Pelanggaran data biasanya terjadi karena manajemen pengelolaan data yang kurang baik dari segi teknologi yang digunakan maupun kelalaian penggunanya. Korbannya pun tidak hanya datang dari individu, melainkan juga dari pelaku bisnis kecil hingga besar.
Selain privasi data yang terganggu, menjadi korban data breach juga akan menyebabkan kerugian pada reputasi perusahaan. Selain itu, korban pencurian data juga dapat mengalami kerugian finansial akibat informasi penting yang dicuri.
Salah satu faktor penyebab data breach adalah karena adanya serangan hacker di luar pengawasan korban. Namun, bukan berarti hal tersebut menjadi faktor utama.
Seringkali pelanggaran data juga disebabkan oleh kelalaian dari pemilik akses data itu sendiri, atau karena lemahnya infrastruktur yang digunakan oleh perusahaan. Beberapa penyebab terjadinya data breach adalah sebagai berikut:
Hal ini dapat terjadi ketika seseorang di luar perusahaan menggunakan komputer milik perusahaan dan membaca file pribadi tanpa izin. Mungkin orang tersebut tidak sengaja membacanya, namun karena pengguna komputer yang lalai mengamankan data tersebut, maka hal itu masuk ke dalam pelanggaran data.
Ada kemungkinan pengguna sengaja mengakses atau membagikan data dengan tujuan untuk merugikan perusahaan tempatnya bekerja. Pengguna tersebut mungkin memiliki izin sah menuju akses data, namun ia menggunakan haknya tersebut untuk membuat tujuan yang tidak baik.
Laptop atau hard drive eksternal berisi data sensitif yang tidak terenkripsi dan tidak terkunci mungkin akan disalahgunakan oleh pencurinya. Untuk itu, selalu gunakan keamanan pada setiap perangkat komputer yang perusahaan Anda miliki.
Selain ketiga faktor di atas, data breach juga seringkali terjadi karena ulah peretas yang sengaja melakukan pelanggaran terhadap data suatu perusahaan. Umumnya, mereka melancarkan serangan menggunakan beberapa jenis cybercrime seperti mengirimkan:
Phising termasuk ke dalam serangan social engineering yang dilakukan untuk menipu Anda agar menyebabkan pelanggaran data. Pelaku phising umumnya akan berpura-pura sebagai orang atau organisasi yang Anda percayai untuk menipu dengan mudah. Kemudian, ia akan mencoba membujuk Anda untuk menyerahkan akses ke data sensitif.
Serangan ini terjadi ketika hacker mencoba masuk ke akun Anda dengan menebak password berkali-kali agar dapat mencuri data sensitif. Akun dengan kombinasi password yang lemah akan sangat rentan terhadap serangan ini.
Perangkat komputer yang Anda miliki mungkin memiliki kelemahan keamanan. Jika hal itu terjadi, hacker akan dengan mudah memasukkan malware ke dalamnya. Salah satu contohnya seperti spyware yang dapat mencuri data pribadi tanpa terdeteksi sama sekali.
Cara utama mencegah data breach adalah dengan meningkatkan kesadaran diri terhadap bahaya yang mungkin terjadi. Namun, hal tersebut tidaklah cukup.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah data breach dari sisi karyawan maupun perusahaan adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui jika hacker mengincar sistem maupun jaringan dengan tingkat keamanan yang rendah. Untuk itu, pastikan tim IT Anda selalu memperbarui sistem yang digunakan perusahaan serta menggunakan jaringan yang aman dan sesuai.
Untuk menciptakan kesadaran akan bahaya data breach, perusahaan perlu memperkenalkan setiap bahaya yang mungkin terjadi serta bagaimana cara mengatasinya kepada karyawan.
Perusahaan dapat membuat beberapa peraturan atau kebijakan yang mendukung langkah keamanan dalam mencegah data breach. Peraturan tersebut nantinya perlu diterapkan oleh semua orang yang terlibat di lingkungan perusahaan.
Tidak ada salahnya untuk membuat rencana pemulihan atau recovery jika suatu saat perusahaan Anda terkena data breach. Anda dapat memulainya dengan menyusun langkah mitigasi dan mensosialisasikannya pada karyawan terkait agar berjalan sesuai rencana.
Perangkat yang digunakan untuk mengakses informasi perusahaan seperti komputer, laptop, dan handphone memerlukan software keamanan yang selalu diperbarui.
Brute force attack adalah salah satu serangan yang bisa dilakukan hacker untuk melakukan data breach. Untuk itu, pastikan Anda menggunakan kombinasi password yang kuat untuk setiap akun.
Anda dapat menggunakan Identity Access Management untuk mengelola perangkat maupun pengguna akun yang memiliki akses menuju data penting perusahaan Anda.
Salah satu produk yang dapat Anda gunakan untuk mencegah data breach adalah F5 BIG-IP Access Policy Manager. Di mana Anda dapat mengidentifikasi, mengelola, maupun mengontrol perangkat dan akun yang ada dengan lebih aman dan mudah.
Data breach adalah salah satu bahaya yang mengincar data penting perusahaan. Untuk itu, Anda perlu meningkatkan keamanan terhadap akses data baik melalui upaya yang dilakukan oleh perusahaan maupun karyawan.
AMT IT Solutions menyediakan solusi manajemen akses identitas melalui F5 BIG-IP Access Policy Manager. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi, melacak, mengelola, dan mengatur akses pengguna menuju data perusahaan dengan lebih aman dan mudah.
Contact us