Semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula potensi bahaya yang mengintai. Untuk itu, Anda perlu meningkatkan keamanan jaringan perusahaan menggunakan sistem keamanan seperti firewall.
Dengan memahami penjelasan firewall serta bagaimana cara sistem keamanan tersebut bekerja, Perusahaan Anda tidak akan mudah terserang hacker maupun bentuk kejahatan siber lain yang dapat merugikan bisnis.
Di bawah ini kami sajikan pembahasan mengenai apa itu firewall, fungsi, serta jenis-jenisnya yang dapat Anda gunakan untuk mengamankan jaringan perusahaan. Simak sampai selesai, ya!
Penjelasan firewall secara sederhana adalah sistem keamanan jaringan yang berfungsi untuk memantau keluar-masuknya traffic ke perangkat komputer, sehingga dapat mendeteksi dan melakukan blokir terhadap traffic yang berbahaya.
Firewall mampu melindungi jaringan dari cybercrime berbahaya yang kerap kali mengincar perusahaan Anda seperti Ransomware, Data Breach, dan serangan berbahaya lainnya.
Setelah memahami penjelasan firewall, lalu bagaimana cara sistem keamanan tersebut mengamankan jaringan perusahaan? Firewall bekerja dengan cara memantau tiap traffic yang masuk dan keluar pada jaringan perusahaan.
Sistem keamanan ini terletak di antara satu perangkat komputer dengan perangkat lain yang tersambung ke jaringan internet atau LAN. Sehingga, setiap lalu lintas jaringan akan terdeteksi oleh firewall sebelum sampai ke perangkat komputer.
Kemudian, firewall akan menganalisis sumber traffic yang masuk. Jika traffic tersebut berasal dari sumber yang tidak aman atau mencurigakan, maka firewall akan mendeteksinya sebagai serangan. Sistem keamanan ini akan melakukan upaya pencegahan agar traffic berbahaya tersebut tidak masuk ke perangkat komputer.
Firewall bertugas untuk mengamankan traffic di titik masuk perangkat komputer atau yang disebut port. Di mana port berperan sebagai tempat pertukaran informasi antara perangkat komputer dengan perangkat eksternal. Jika firewall mendeteksi traffic tersebut sebagai threat berbahaya, maka perangkat keamanan tersebut akan mencegah pertukaran informasi terjadi.
Ada beberapa jenis firewall dilihat dari bagaimana sistem keamanan tersebut melindungi jaringan perusahaan. Untuk melengkapi penjelasan firewall di awal artikel, berikut pembahasan mengenai jenis-jenis firewall yang dirangkum dari Forcepoint:
Seperti namanya, Next Generation Firewall merupakan generasi lanjutan dari firewall tradisional. NGFW memiliki fungsionalitas tambahan yang mengoptimalkan fungsi firewall sebagai sistem keamanan. Seperti inspeksi traffic yang terenkripsi, sistem pencegahan intrusi, antivirus, dan masih banyak lagi.
Jika firewall tradisional bekerja hanya dengan melihat header traffic, inspeksi paket mendalam yang dimiliki NGFW akan memeriksa data di dalam traffic itu sendiri. Sehingga, memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi, mengkategorikan, atau menghentikan traffic dengan data berbahaya secara efektif.
Jika firewall tradisional melindungi jaringan di layer 3 dan 4, maka firewall proxy menawarkan perlindungan di tingkat aplikasi atau layer ke-7. Dengan begitu, firewall jenis ini bertindak sebagai perantara antara dua sistem akhir.
Fungsi utama proxy firewall adalah memantau lalu lintas pada protokol layer ke-7 seperti HTTP dan FTP, serta menggunakan inspeksi traffic secara menyeluruh dan mendalam untuk mendeteksi lalu lintas berbahaya.
Firewall jenis ini bekerja dengan melakukan filter paket di lapisan jaringan, transport, serta aplikasi. Kemudian, membandingkannya dengan paket terpercaya yang diketahuinya.
Sama halnya dengan dengan firewall NGFW, SLMI juga menganalisis seluruh paket dan hanya memperbolehkannya lewat jika paket tersebut melewati setiap lapisan satu persatu.
Jika penjelasan firewall proxy mengarah pada perlindungan di layer ke-7, maka NAT firewall memfokuskan perlindungan dengan menjaga alamat IP pribadi tetap tersembunyi.
Firewall jenis ini memungkinkan beberapa perangkat komputer dengan alamat IP individual untuk terhubung ke internet menggunakan satu alamat IP yang sama. Dengan begitu, hacker yang memindai jaringan untuk mendapatkan alamat IP tidak bisa menangkap detail spesifik IP tersebut. Sehingga memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap serangan siber.
Setelah membahas penjelasan firewall, Anda mungkin sudah menyadari bahwa sistem keamanan ini memiliki fungsi yang cukup penting untuk menjaga jaringan perusahaan dari cybercrime. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa fungsi utama firewall:
Fungsi utama firewall adalah untuk memantau dan mengontrol traffic jaringan komputer untuk memastikan jaringan tersebut tetap aman dan tidak berbahaya. Selain itu, fungsi ini juga mencakup memodifikasi traffic yang masuk termasuk menyembunyikan alamat IP.
Firewall adalah sistem keamanan paling dasar yang perlu Anda miliki untuk mengamankan jaringan perusahaan. Dengan mengaktifkan firewall, setiap traffic yang masuk maupun keluar diharuskan melewati firewall terlebih dahulu untuk dilakukan pengecekan potensi serangan siber berbahaya.
Anda dapat memanfaatkan firewall sebagai pencatatan aktivitas user. Hal ini dikarenakan firewall mampu merekam ketika user mengakses data melalui jaringan perusahaan. Adanya log activity dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem keamanan jaringan, selain itu fungsi lain firewall adalah untuk mengotentikasi akses ke jaringan.
Selain berfungsi sebagai perekam log activity user, firewall juga mampu mencegah kebocoran data perusahaan. Sistem keamanan jaringan ini yang akan mencegah user mengirimkan file berharga yang bersifat rahasia ke pihak lain tanpa disadari.
Jika mengingat kembali penjelasan firewall yang sangat penting bagi keamanan jaringan perusahaan, maka sistem keamanan tersebut adalah salah satu yang wajib Anda maksimalkan untuk mencegah serangan siber.
Jika Anda membutuhkan perlindungan firewall tingkat lanjut, AMT IT Solutions bersama F5 menyediakan Advanced Web Application Firewall (WAF) yang akan melindungi web application Anda dari setiap potensi cybercrime yang semakin berkembang.
Contact us